nusakini.com - Jakarta - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa saat ini stok beras secara nasional aman. 

Menurut Mentan, saat ini ada 53.000 ton biasanya ditahun 2013 hingga 2015 hanya ada 20.000 hingga 25.000 ton di pasar induk cipinang. Ini indikasi bahwa stok pangan kita aman, karena kebutuhan konsumsi sekitar 33.000 ton.

"Saya bersama Mendag selalu cek bersama, produksi dan harga, hingga saya bisa pastikan harga stabil dan stok beras aman", ujar Mentan, Selasa (10/10/2017)

Salah satu strategi kita, kata Mentan adalah mengolah dan menanam tiap hari kita bangun irigasi 3 juta hektar dan 30.000 embung.selain itu kami tingkatkan luas tanam di musim paceklik, biasanya 500.000 hektar kami tingkatkan 1.000.000 juta hektar.

"Dulu 2014 Agustus - September tanam 500 ha, ini dirubah dengan adanya irigasi dan embung dan sekarang tanam 1 juta ha. Paceklik dihapus dengan karena telah tanam dua kali dengan adanya air. Karena padi 3 atau 4 bulan pasti ada paveklik. Kalau 1 juta tanam pada Oktober -Maret dengan hasil 6 juta sedangkan kebutuhan 2.5 juta perbulan. Maka haail gabah 24 juta ton dan beras yangvdihasilkan 12 juta ton. Maka ini aman 4 sampai dengan 5 bulan ke depan" tegas Mentan.

Sementara itu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan situasi perberasan sekarang berkat kerjasama yang baik antara kementan dan kemendag sangat bagus. Karenanya, kata Mendag, atas nama pedagang dirinya mengucapkan terimakasih.

"Saya minta agar aparat satgas pangan memakai seragam saat mengawal penerapan HET beras ini. HET perlu untuk menjaga daya beli masyarakat. Kalau tidak ditetapkan bulan lalu beras jadi ajang pembuat inflasi. sekarang semua harga pokok terkendali, beras, minyak goreng dan daging. Tinggal telur dan daging", ujar Mendag.

Menurut Mendag, penetapan HET tidak semena mena membuatnya, dibuat dengan berdiskusi dan kesepakatan dari para pedagang yanh ada di PIBC Cipinang. Pedagang Cipinang keuntungannya berkurang tapi demi merah putih ini dijalankan.

"Saya ingin buktikan bahwa tidak benar seperti pendapat di luar sana yang berpikiran negatif terkait penerapan HET. Semua ini demi kepentingan nasional", kata Mendag.

Enggar mengatakan penentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) merupakan proses panjang yang melibatkan pedagang yang didasari oleh kepentingan nasional dan rasa nasionalisme.

"Sehingga pedagang beras sepakat dengan HET, penetuan HET semata sebagai perlindungan masyarakat untuk mendapatkan harga beras yang layak, jangan pernah bermain main lawan kebijakan pemerintah", tegas Mendag

Mendag menegaskan kalau ada satu dua pengusaha yang bermain-main ditengah pengusaha lain, kalau ada yang bermain main menahan stok beras, jangan pikir akan bisa bédagang lagi dan akan kami laporkan ke bareksrim untuk ditangkap. Karena ini adalah keadilan. 

Ditempat yang sama Gubernur DKI mengatakan telah melektakkan dasar tata kelola pasar dengan baik dan dasar kebijakan pangan sehingga tahun ini inflasi di Jakarta terendah sepanjang sejarah . Dengan demikian, BUMD yang profesional akan dibackk up oleh Kementan dan Kemendag.

"Tujuannya bukan hanya stabilkan harga di Jakarta tapi nasional supaya tidak ada lagi permainan kartel makanya butuh komitmen dan ketegasan. Jadi tidak ada yang main main atau memalsukan", ucap Gubernur.

Menjamin masyarakat mendapatkan beras yag baik dan harga yang rendah dengan non tunai. Harga ini juga untuk menjamin harga yang diterima oleh petani. Bulog harus menjamin harga jangan sampai petani dipermainkan oleh tengkulak.

"Saat ini Pemda DKI mempunyai 4 penyimpanan beras di pasar induk. Kalau krisis dapat mengambil dari situ untuk men stabilkan harga", kata Gubernur. (p/ma)